ALMAR'ATUS SHOLIHAH








KEUTAMAAN WANITA SHALIHAH

Anda pasti sering mendengar, bahwa dunia ini penuh dengan perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah seorang wanita (istri) yang shalihah. Hal ini bukan hanya sebuah teori yang manis dilidah, namun juga merupakan fakta yang terbukti secara nyata.

Seorang lelaki yang beristri wanita shalihah memiliki ketenangan batin, terbebas dari rasa khawatir yang ditimbulkan oleh rasa ketidakpercayaan yang timbul dari keburukan watak seseorang. Tidak lain karena seorang wanita shalihah sangatlah bisa untuk dipercaya dalam mengemban amanat keluarga.

Secara umum, wanita banyak sekali dinikahi karena empat hal: kecantikan, katurunan, kekayaan, budi pekerti. Namun dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim begitu ditekankan untuk mengutamakan pilihan terhadap seorang yang baik agamanya (akhlaknya).

Maksudnya wanita dinikahi karena empat hal: Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya niscaya engkau akan beruntung” [Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim].

Rasul mengajarkan untuk mengutamakan seorang perempuan yang shalihah, yakni yang baik agamanya.

Dalam kitab-kitab fiqih klasik banyak dijelaskan bahwa disunnahkan untuk memilih seorang perawan, yang memiliki nasab tinggi, yang berpotensi tinggi untuk memberikan keturunan, dan hal-hal lain yang dinilai menjadi kelebihan bagi seorang wanita.

Namun semua itu tanpa disertai budi pekerti yang baik tetap saja akan merepotkan, jika memang tidak menemukan yang baik, paling tidak dicari yang berpotensi untuk menjadi baik.

Hal ini mengajarkan pula bahwa seorang lelaki yang baik haruslah memiliki bekal ilmu agama yang diperlukan untuk mendidik istrinya kelak, sehingga bisa sama-sama menjadi keluarga yang baik. Karena seorang lelaki yang baik, ingin mendapatkan perempuan yang baik, begitu pula perempuan yang baik menginginkan lelaki yang bisa menjadi imam yang membimbingnya menuju kebaikan.

Banyak orang yang menikah hanya karena kecantikannya, kekayaannya, nasabnya, namun karena tidak memiliki watak yang baik, dan suami juga tidak bisa membimbing dengan baik, akhirnya rumah tangga menjadi berantakan, tidak ada kepercayaan antara suami istri, saling curiga dan resah. Tentu hal yang seperti ini tidaklah menyenangkan bagi kebersamaan hidup yang berlangsung lama.

Hal ini mendorong kita untuk senantiasa menjadi baik dan mencari yang baik, jika tidak menemukan yang baik carilah yang mudah diarahkan untuk menjadi baik.

🌹🌹🌹

Comments

Popular posts from this blog

PERMASALAHAN VLAN

Sahabat Fillah

HUB MANAGEABLE DAN UNMANAGEABLE